Skip to main content

Kejuaraan Politik

ilustrasi: warscape

Suasana politik bangsa Indonesia mulai memanas kahir-akhir ini. Hal ini tidak luput dari pelaksanaan Pilkada serentak di tahun 2018 dan Pemilu (Pilpres & Pileg) di tahun 2019. Rakyat dijadikan "bahan" untuk memenangkan kejuaraan politik. Rakyat di klaim milik golongan yang katanya memperjuangkan nasib rakyat agar hidupnya bisa lebih sejahtera, lebih makmur, dan lebih maju. Dari sekian banyak partai yang ada saya bisa pastikan pasti bercita-cita seperti itu. Tapi faktanya, diantara mereka yang berjuang itu malah bersitegang sendiri. Bukankah jika sudah satu visi dan misi akan lebih mudah mewujudkan yang dicita-citakan itu tadi?

Kata pesta politik seharusnya diubah menjadi kejuaraan politik. Dibanyak forum sering terdengar yang dicari pelaku politik adalah kemenangan. Kemudian demi kemenangan itu semua hal dilakukan tanpa pernah lagi meng"indah"kan perbuatan. Segala ragam pembenaran dilontarkan agar menang tanpa sadar meninggalkan dendam bagi sesama anak bangsa.

Pemahaman kemajuan sebuah bangsa adalah dari ekonomi dan megahnya bangunan menjadi perhatian utama dibanding kebanggaan akan sikap diri bangsa ini memandang dirinya sendiri. Megahnya gedung berbanding lurus dengan mundurnya perilaku makhluk yang dibekali hati nurani dan akal. Semakin hari kemunduran mental, jika tidak mau disebut keterbelakangan mental, semakin terlihat. Penghargaan kepada manusia didapat dari hal-hal yang bersifat materi.

Mau sampai seperti kejuaraan politik ini digelar? Hingga kiamat mungkin. Selama manusia masih terikat oleh mimpi-mimpi duniawinya. Harga diri, nama baik, pemenang, kaya, kesuksesan, dan lain sebagainya adalah alasan terbaik manusia untuk mengalahkan manusia lainnya.

Tidak mengapa. Inilah harga yang harus dibayar ketika kita melupakan nilai - nilai yang sudah Allah tanamkan dalam jiwa kita jauh sebelum kita hadir di dunia. Semoga pegiat politik bangsa ini mampu menemukan garis finishnya yang hakiki. Raihlah tropi-tropi kemenanganmu yang bisa kau banggakan dihadapan manusia dan tercatat dalam sejarah dunia. Semoga niat baikmu adalah benar adanya. 

Comments

Popular posts from this blog

Aku Takut Waktu Tidak Berpihak Kepadaku Lagi

ilustrasi: tribunjualbeli.com Aku hanya bisa menangis didepanmu pada pertemuan ini. Memohon pin BBM yang kamu hapus kemarin. Aku mohon izinkan aku tetap merasa terhubung denganmu meski hanya melalui chat. Aku tidak mau kehilangan dirimu lagi. Berapa puluh tahun lagi waktu yang aku perlukan nanti? Sedangkan sekarang saja butuh waktu dua puluh tahun. Aku takut waktu tidak berpihak kepadaku lagi.

Pray For Surabaya

Aku Jodohmu

ilustrasi: waspadaonline Jika kamu percaya aku adalah jodohmu, jangan pernah takut kehilangan aku Jika aku jodohmu, kita akan bertemu nanti di surga Dua insan yang dijodohkan oleh Tuhan tidak mungkin dipisahkan oleh kekuatan apapun Semua kekuatan akan kembali kepada Tuhan Tetaplah bertahan sayang Semua pasti berlalu Tuhan selalu bersama kita dalam suka duka kita Percayalah Jangan pernah takut akan berlaluku Jangan sedih akan semua bayangan ketidakpercayaan akan cintaku Selalu ada ruang dan waktu bagi cinta kita Hanya soal waktu sebelum cinta kita menyatu seperti yang kita mau