Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2018

Hanya Cinta Yang Kita Punya

Ilustrasi (sutterstock) Perjalanan mengarungi waktu Purnama demi purnama Melepas nuansa keabsahan prasangka Bersenda gurau melawan penat Aku bukan indahnya cinta Menari mentertawai putaran canda Tergelak sesaat tanpa jeda Melangkahi sunggingan yang merona Bukan kemudahan pula Hanya rasa penuh gempita Menyambut harapan tanpa asa Lara menyapa lelahnya pemakna Biarkan saja hati penuh angkara Sibuk mencari pengakuan diri Menolak bisa berbaju santun Mendongak seolah berkawan dengan-Nya Kita hanya butuh bertautnya hati Seiring sejalan meniti mutiara cinta Bersandingkan awan melembut senja hari Meski hanya itu yang tersisa

Pray For Surabaya

Kenapa Ada Tambahan 3% Saat Bayar Pakai Kartu Kredit

Ilustrasi Pembayaran Kartu Kredit Saat ini pembayaran kartu kredit semakin marak dimana-mana dan sudah menjadi hal yang sangat umum diberbagai belahan dunia manapun. Bagi sebagian orang kartu kredit bisa menjadi solusi sumber dana yang cepat pada saat belanja atau saat ada kebutuhan mendesak yang berkaitan dengan keuangan. Mungkin cukup banyak pengguna kartu kredit yang pernah melakukan transaksi barang elektronik kemudian dikenakan biaya tambahan sebesar 3%. Sebagai contoh kita membeli gadget senilai Dua Juta Rupiah, maka kemudian disampaikan oleh pramuniaganya akan dikenakan 3% sehingga totalnya menjadi Dua Juta Enam Puluh Ribu Rupiah. Bagi sebagian pengguna kartu kredit mungkin ini tidak menjadi masalah, tapi bisa saja menjadi masalah bagi pengguna kartu kredit yang lainnya terutama yang mempunyai penghasilan tidak terlalu besar. Lalu dari mana sebenarnya angka 3% ini muncul? Disini saya akan berbagi sedikit informasi mengenai hal tersebut. Hal ini dikarenakan adanya biay

Jatuhku Bukan Bangunmu

Ilustrasi: Todays Woman Menikmati perjalanan hidup dari waktu ke waktu tanpa pernah tahu seutuhmya apa yang terjadi Tak akan pernah Terlalu banyak rahasia yang harus aku kuak tanpa kemudian memastikan bahwa itu adalah itu Semakin aku tahu bukan aku menjadi tahu akan itu Semakin aku tahu ternyata aku belum tahu rahasia itu Aku lebih banyak diam terbisu disudut ruang ini Tanpa pernah tersentuh dunia yang semakin merana Meratapi kisah anak manusia yang masih saja sibuk dengan fatamorgana panca inderanya Jiwa-jiwa yang seolah juara jumawa lalu terhenti tertawa ketika semua mata pujian yang datang padanya hanyalah kepalsuan Menunggu tanda-tanda beralihnya putaran roda takdir Menitik dari tetesan air mata dan darah orang-orang yang dicintai Terpuruk bukan lagi angan-angan Angin saja kadang terlupa Tertawalah kalian para pengabdi setan Nikmati saja keindahan kalian yang umurnya tak panjang Kejatuhanku yang kalian pikir karena perbuatan kalian Bukan juga bangunnya kalian dari kekosongan jiwa

Kok Kamu Livepool Sih Sayang?

Ilustrasi: pinterest.com Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh istri saya yang pendukung MU. Huh! Mending kalau cuma disitu nanyanya. Seringnya disambung, "Kan sering kalah?". Arghhh. Lalu aku hanya bisa memandangi wajah istriku yang tercantik se-alam semesta ini dan bilang, "Ini bukan soal kalah atau menang sayang. Menang atau kalah aku tetap Liverpool. Namanya juga fans dan sudah cinta. Menang kalah tetap dibela..." Paling istriku cuma bales, "Ah, ngeles." "Hahaha... Tau aja." --- Jadi fans Liverpool FC dalam dua dekade ini memang berat. Meski pernah dapet juara Liga Champion di tahun 2005, tapi belum pernah juara di liga Inggris era Premier League. Hiks... Namanya juga mendukung tim kesayangan. Memang faktanya seperti itu. Lha emang klub lain tidak seperti itu? Bisa masuk kompetisi Liga Premier tiap tahun saja sudah bersyukur apalagi bisa masuk zona Liga Champion. Tapi alasan sebenarnya jadi fans Liverpool FC itu karena lagu You'll Never

Membaca

Ilustrasi: plukme.com Membaca adalah Wahyu pertama Allah kepada Baginda Rasul Muhammad SAW. Wahyu yang bernada perintah karena ditafsirkan sebagai "Bacalah" padahal Rasulullah diketahui tidak bisa membaca dan menulis. Maka sesungguhnya perintah membaca ini adalah perintah untuk bisa "membaca" apa yang dudah dihamparkan oleh Allah Subhanna Wa Ta'ala. Al Qur'an sendiri dibukukan setelah masa Rasulullah yaitu di masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang dimulai dari era Khalifah Abu Bakar ash Shiddiq hingga Khalifah Utsman bin Affan. Belajar dari situ, ada suatu kesimpulan yang mencerahkan bagi kita sebagai manusia yang terlahir bebas menentukan cara kita menjalani hidup bahwa proses belajar atau berpengetahuan tidak harus melalui buku diktat tetapi bisa melalui apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan. Namun karena kita bukan Rasul yang dituntun langsung oleh Allah SWT baik secara langsung maupun melalui malaikat Jibril, kita butuh contoh-contoh dan kisah peng

Enaknya Anak-anak

Ilustrasi: dibingkai.blogspot.com Dulu, sewaktu masih jadi anak-anak, menjadi dewasa seperti terasa lama. Menjadi dewasa berarti bisa melakukan hal-hal yang lebih hebat dari anak-anak. Boleh melakukan ini dan itu. BEBAS! Namun kini, setelah dewasa, berumur, setengah baya, justru merindukan masa-masa menjadi anak-anak. BEBAS! Sama-sama bebas, tapi beda rasa dan makna. Waktu anak-anak aku tidak pernah tahu bebasnya orang dewasa itu disertai tanggung jawab. Sedangkan bebasnya anak-anak adalah bebas dari tanggung jawab atas perbuatannya. Kalaupun sampai melakukan kesalahan, itu adalah tanggung jawab orang tuanya untuk mendidiknya. Tapi tetep, buat aku yang sudah "dewasa" ini menjadi anak-anak itu lebih enak. Bisa main apa saja yang kita mau. Berkhayal sambil lari-lari membawa pesawat-pesawatan tanpa harus merasa risih dengan pandangan orang-orang. Bebas mengekspresikan imajinasi. Berteman tanpa harus mempunyai kepentingan. Marahan sampai nangis. Berkelahi sampai bonyok. Setelah i

Kejuaraan Politik

ilustrasi: warscape Suasana politik bangsa Indonesia mulai memanas kahir-akhir ini. Hal ini tidak luput dari pelaksanaan Pilkada serentak di tahun 2018 dan Pemilu (Pilpres & Pileg) di tahun 2019. Rakyat dijadikan "bahan" untuk memenangkan kejuaraan politik. Rakyat di klaim milik golongan yang katanya memperjuangkan nasib rakyat agar hidupnya bisa lebih sejahtera, lebih makmur, dan lebih maju. Dari sekian banyak partai yang ada saya bisa pastikan pasti bercita-cita seperti itu. Tapi faktanya, diantara mereka yang berjuang itu malah bersitegang sendiri. Bukankah jika sudah satu visi dan misi akan lebih mudah mewujudkan yang dicita-citakan itu tadi? Kata pesta politik seharusnya diubah menjadi kejuaraan politik. Dibanyak forum sering terdengar yang dicari pelaku politik adalah kemenangan. Kemudian demi kemenangan itu semua hal dilakukan tanpa pernah lagi meng"indah"kan perbuatan. Segala ragam pembenaran dilontarkan agar menang tanpa sadar meninggalkan dendam

Cara Melawan

Ilustrasi: epochtimeid Melawan kejahatan tidak harus dengan cara membalasnya. Itu bisa dilakukan dengan cara melakukan kebaikan. Melawan kejahatan dengan cara membalas hanya akan melahirkan kejahatan - kejahatan baru di masa depan. Kebaikan akan membawa perbaikan terlepas dari hasil yang didapat saat melakukan kebaikan.

Aku Jodohmu

ilustrasi: waspadaonline Jika kamu percaya aku adalah jodohmu, jangan pernah takut kehilangan aku Jika aku jodohmu, kita akan bertemu nanti di surga Dua insan yang dijodohkan oleh Tuhan tidak mungkin dipisahkan oleh kekuatan apapun Semua kekuatan akan kembali kepada Tuhan Tetaplah bertahan sayang Semua pasti berlalu Tuhan selalu bersama kita dalam suka duka kita Percayalah Jangan pernah takut akan berlaluku Jangan sedih akan semua bayangan ketidakpercayaan akan cintaku Selalu ada ruang dan waktu bagi cinta kita Hanya soal waktu sebelum cinta kita menyatu seperti yang kita mau

Koruptor Profesional

ilustrasi: steemkr Disuatu malam saya bertemu seorang kawan lama yang kebetulan bekerja sebagai PNS di sebuah Dinas pemerintahan. Seperti layaknya kawan lama, kami bercerita sambil bernostalgia sambil bercerita tentang kondisi negeri Indonesia. Cerita kami kemudian bermuara pada kasus korupsi KTP Elektronik yang bikin kepala kami geleng-geleng. Jujur saja, saya tidak terlalu nyaman membicarakan masalah korupsi karena entah kenapa persepsi saya tentang korupsi selalu berkaitan dengan "abdi negara" seperti kawanku. Seolah menangkap ketidaknyamananku, kawanku nyeletuk, "Kamu gak enak ya ngomongin soal korupsi sama aku. Mentang-mentang aku kerja di pemerintahan?" Aku kaget tapi sekaligus lega. "Iya bro. Takutnya kamu tersinggung." "Ndak pa-pa . Aku ngerti kok. Udah sering nemuin orang model kamu." "Oh, gitu ya. Ha ha, syukurlah. Takut keceplosan," ujarku sambil tertawa kecil. "Iya. Tenang aja... Oya, persepsi kamu itu g

Ikhtiar Menuju Benar

pic. surautv.com Setiap manusia diberikan fitrah untuk mencari kebenaran sejati. Kebenaran yang akan mengantarnya kepada makna dirinya sendiri. Bagaimana manusia mengenal dirinya sendiri sehingga mampu "menemukan" nilai-nilai pemahaman tentang Tuhan yang hanya bisa ditemuinya nanti setelah meninggalkan dunia.